Rabu, 09 September 2015


 
Disarikan dari kitab Usfuriyah, karya Muhammad bin Abu bakar al-Usfuri
oleh Muhammad Fauzi El-Qudsy


HIKMAH PERTAMA
SAYANG KEPADA MAKHLUK ALLAH SWT.

DARI Abdullah bin Umar r.a. ia berkata "rasulullah SAW. bersabda :
"orang-orang yang suka menyayang, mereka akan disayangi oleh yang maha pengasih. sayangilah siapa saja yang berada dibumi, niscaya engkau akan disayangi oleh yang berada dilangit"
Seiring dengan hadist ini ialah kisah yang diriwayatkan Umar r.a. bahwa ia sedang berjalan di Madinah , lalu melihat seorang anak memegang burung kecil yang dipermainkan. umar kasihan kepada burung yang dipermainkan lalu membeli dari anak itu kemudian melepaskannya.
ketika Umar r.a. meninggal dunia, banyak orang bermimpi dan menanyakan Umar, "Apakah yang dilakukan Allah kepadamu?" Umar menjawab, "Allah mengampuni dan memaafkan aku".
orang-orang itu bertanya "dengan apa engkau mendapatkan ampunan itu , apakah dengan keadilan atau denagn kezuhudanmu?
"Umar menjawab, tatkala kalian masukkan aku didalam kubur dan menutupiku dengan tanah, kalian tinggalkan aku sendirian . kemudian datang 2 orang malaikat yang menakutkan, sehingga hilang akal dan gemetar persendianku lantaran kewibawaan mereka. keduanya memegang, mendudukkan dan ingin menanyaiku. kudengar seruan alam ghaib " Tinggalkanlah hamba-ku dan jangan menakutukannya, aku telah memaafkan nya sebab ia mengasihani burung ketika didunia sehingga aku mengasihinya di akhirat".
daari hadist diatas jelas betapa pentingnya kita sebagai umat islam peduli terhadap semua makhluk yang ada didunia ini. meskipun itu hanya seekor burung pipit, tapi dalam kondisi teraniaya oleh anak kecil. (padahal anak kecil tersebut merasa hanya sedang bermain, tidak tahu bahwa permainannya itu menyakiti burung pipit) kita berkewajiban untuk menolongnya dengan ikhlas.
lalu bagaimana dengan kenyataan masyarakat yang ada saat ini. betapa kedholiman , kemungkaran, dan penganiayaan terhadap wong cilik,orang yang fakir, orang yang miskin terus menjadi-jadi. pertanyaannya, sanggupkah kita membela,menolong, atau mengentaskan dari masalah kehidupan yang kian rumit dan sempit ini?
masih adakah rasa empati, rasa peduli kita terhadap sesama ? padahal Umar r.a. merasa berkewajiban untuk menolong seekor burung. masih ragukah kita hendak menolong sesama saaudara kita seiman,sebangsa dan setanah air ?
cerita lain, adalah seorang ahli ibadah dari Bani Israel lewat disuatu gundukkan tanah. saat itu bani israel ditimpa kelaparan. ia bercita-cita dalam hati, seandainya tanah itu berubah menjadi tepung, niscaya bisa mengenyangkan perut bani israel. kemudian Allah swt mewahyukan kepada salah seorang nabi mereka (bani israel), katakanlah kepada si fulan, bahwa Allah SWT telh memberikan pahala bagimu seperti andaikata tanah itu berubah menjadi tepung lalu engkau bersedekah dengannya."
barangsiapa menyayangi hamba-hamba Allah, niscaya ALLAH SWT menyayanginya, karena hamba-hamba Allah dengan perkataannya :"andaikata tanah itu berubah menjadi tepung niscaya bisa mengenyangkan orang-orang, maka ia pun akan mendapatkan pahala sebagaimana apabila ia melakukannya ".
yang lebih menarik lagi, pengandaian dalam sebentuk kata untuk berempti, dan kasih sayang kepada sesama sudah dinilai ibadah dan mendapatkan pahala dari ALLAH SWT. sebagaaimana kisah dari seorang ahli ibadah dari bani israel tadi. ini menunjukkan bahwa sifat Allah yang rahman dan rakhim terhadap semua makhluk harus diikuti semampunya kita sebagai bagian dari ciptaannya.



terimakasih telah membaca , mudah-mudahan bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar